Selasa, 13 April 2010

all about believes




Titel : TOOTH FAIRY
Director : Michael Lembeck
Artist : Dwayne Johnson, Julie Andrews, Ashley Judd, Stephen Merchant, Chase Ellison, Destiny Grace Whitlock.
Genre : Drama keluarga
TOOTH FAIRY, All About Believes
Kisah seorang pemain hockey senior pesimistis yang membenci impian, Derek Thompson (Dwayne Johnson). Dia dijuluki “Tooth Fairy” karena setiap pemain lawan yang dijatuhkannya pasti akan kehilangan gigi mereka. Dan dia bangga dengan julukan itu. Well, cukup aneh mengingat dia sendiri nggak percaya adanya Tooth Fairy dan teman-teman senegeri dongengnya. Derek memiliki sifat buruk, yaitu suka membunuh impian orang-orang dengan kalimat semacam, “rendahkan pengharapanmu” atau “lupakan impianmu” dan sebagainya, yang selalu berhasil membuat lawan bicaranya pesimis.
Sebagai akibat dari ketidakpercayaannya,

Kamis, 08 April 2010

Ketololan 2 'ekor' Pelajar Miskin

07 April 2010


Suatu hari, dua orang siswi SMU yang berteman dekat ngenet bareng di sebuah warnet deket sekolah mereka. Mereka mau ngerjain tugas dari guru TIK yang nyuruh mereka membuat blog.

Awalnya, mereka sama sekali nggak berminat - alasan jujurnya adalah karena mereka nggak ngerti tentang blog. Tapi, bermodal nekat dan tanya kanan-kiri, akhirnya jadilah blog masing-masing. Sedikit demi sedikit mereka mulai menyukai situs tulis menulis ini. Sampai saking asyiknya, mereka lupa waktu dan lupa membayar.

Barulah setelah capek mantengi komputer selama berjam-jam, sadarlah mereka kalo mereka sedang ol di warnet, yang artinya mereka harus bayar, dong! Nah, ketololan pertama pun terjadi:
Si A ternyata cuma bawa uang 5ribu, terpaksa dia minjem sama temennya, si B. Sedangkan si B meskipun bawa uang serep, habisnya 10ribu. Biar uangnya mepet, seenggaknya mereka masih sanggup mbayar.

Keluar dari warnet, mereka langsung ke jalana raya, nyegat bus, mau pulang. Pas dua-duanya lagi pada ngitungin sisa uang buat naik bus, tiba-tiba melintaslah sebuah bus AC menuju arah tujuan mereka. Tiba-tiba si B bilang, "eh, naik itu aja, yok!" sambil menyeret si A. Si A yang nggak begitu aware ya manut aja ditarik temennya naik bus AC itu.

Rabu, 07 April 2010

"BAKAT" Bukan Sekedar "PLAGIAT"

Bagi seorang anak, memiliki bakat itu rasanya luar biasa. Rasanya seperti menjadi kaya mendadak dan memiliki istana super megah dengan dinding berlapis emas yang didalamnya terdapat brankas-brankas besi yang isinya bukan emas atau uang, melainkan gunungan permen dan coklat, dan istana itu memiliki garasi seluas lapangan parkir tempat menyimpan selusin mobil mewah yang tak mungkin terbeli oleh gaji orang tua mereka. Dan kekayaan itu tidak akan habis. Ya, memang sehebat itu rasanya. Itulah sebabnya, kenapa orang tua wajib menggali dan mengembangkan bakat anak-anak mereka.


Tapi masalahnya, kebanyakan orang tua terlalu tidak peduli pada bakat apa yang dimiliki anak. Mereka terlalu sibuk, bahkan untuk sekedar tahu hal apa yang disukai dan diinginkan anak. Jika anak tidak bercerita, orang tua juga tidak bertanya. Kalau pun tidak sibuk, mereka tidak membiarkan anak menemukan sendiri bakat mereka. Orang tua mendikte anak untuk melakukan hal-hal yang tidak dikuasai anak, hanya karena anak teman mereka juga melakukannya, atau karena kegiatan itu sedang populer, atau lebih parah; karena orang tua menginginkannya. Mereka memaksa anak untuk menjadi ‘anak idaman’ dan tidak membiarkan anak menjadi diri mereka sendiri. Dan ketika si anak mulai lelah menjadi ‘boneka idaman’ orang tuanya, mereka dicap sebagai pemberontak.

Follower