Minggu, 01 April 2012

(JUST) an April Mop

Part III


12 Juli 2011
Hari itu satu hari sebelum kamu ulang tahun. Aku tidak tahu harus memberimu apa. Aku tidak banyak tahu apa yang kamu suka, apa yang kamu mau, apa yang kamu butuhkan saat itu. Lalu aku berjalan-jalan di pusat pertokoan saat aku pulang ke kota asalku. Dan aku memutuskan untuk masuk ke sebuah toko parfum. Tujuanku adalah untuk mencari parfum untukku sendiri. Tapi setelah aku mencium berbotol-botol sampel parfum aku tidak menemukan satupun yang kusuka. Semuanya terlalu manis, terlalu maskulin, terlalu tajam, terlalu seperti wanita penggoda, terlalu seperti wanita simpanan.
Aku sudah pusing, hampir mual. Jadi aku menghirup kopi bubuk yang disediakan untuk menetralkan indra penciumanku. Satu botol lagi, yang disodorkan oleh SPG toko sambil tersenyum manis. “Lacoste”. Aku mencoba menciumnya. Dan tiba-tiba aku merasakan suatu euforia yang tidak bisa dijelaskan. Aku merasakan kerinduan yang sangat dalam, kepada sesuatu, seseorang, suatu tempat di suatu masa… tapi aku tidak yakin itu siapa atau apa. Aku ragu untuk membelinya. Tapi kemudian, aah, aku ingat! Baunya hampir mirip campuran bau rokok, pengharum ruangan, alkohol, dan hujan! Aku ingat kamu. Jadi aku mengambilnya.


Siang itu aku menghabiskan waktuku untuk perjalanan kembali ke kota ini. Sampai di kos, aku tidak membuang waktu lagi untuk mencari kado buat kamu. Tapi aku masih tidak ada ide mau membeli apa. Jadi aku men-skip bagian itu, dan langsung masuk ke toko kue. Di sana pun aku semakin dibuat pusing. Black forest, fruit cake, brownies coklat, cheese tart, strawberry shortcake, belum lagi cupcake-cupcake kecil berjajar dari ujung etalase sampai ujung lainnya. Semuanya membuatku nyaris gila karena kalap.
Aku mengitari isi toko, mendatangi setiap troli dan rak-rak berisi kue tanpa tahu harus membeli yang mana. Sampai akhirnya aku sampai pada ujung rak berisi jajaran cupcake lucu warna-warni dengan berbagai hiasan bentuk-bentuk lucu di atasnya, dan aku menemukan satu cupcake dengan hiasan sebuah gitar kecil seperti ukulele. Cupcake dengan bentuk itu cuma ada satu disitu, itu pasti stok terakhir. Aku langsung mengambilnya, karena itu mengingatkanku sama kamu. Aku ingat, kamu pintar memainkan alat musik. Dan kamu bisa bermain ukulele. Aku yakin, kamu pasti suka! Atau setidaknya, kamu pasti akan tertawa melihatnya…

©         ©         ©

13 Juli 2011
Hari ini tepat hari ulang tahunmu. Tapi aku belum mengatakan apa-apa dari pagi. Aku berpura-pura tidak tahu kalau hari ini kamu ulang tahun. Tapi aku sudah menyiapkan semuanya untukmu nanti malam. Aku memang sengaja, mau merayakannya di detik-detik terakhir pergantian hari ini. Karena aku mau lebih lama sama kamu.
Malamnya kamu datang ke kosku. Kamu kelihatan lelah, seperti biasanya. Aku tidak suka wajahmu yang seperti itu, karena kamu jadi kelihatan semakin galak. Kamu pakai jaket biru tua yang baunya mirip sekali dengan bau badanmu. Lalu kamu cium kepalaku dan kita melewati malam itu dengan makan berdua, membeli eskrim coklat faforitku, dan mengobrol sampai hampir jam dua belas malam. Kita mengobrol di sofa di teras depan kosku. Kamu bahkan sampai tertidur disofa saking kecapekan.
Ketika mendekati jam dua belas malam, aku bergerak pelan-pelan masuk ke dalam rumah, meninggalkan kamu tertidur di sofa. Aku masuk dan mengambil kue di kulkas, menancapkan tiga batang lilin kecil di atas kue mini itu, dan kado yang sudah kusiapkan. Lalu aku kembali ke teras dan melihat kamu tidak bergerak sama sekali dari posisi tidurmu. Aku menaruh kue itu di atas meja didepanmu, kemudian menyalakan lilinnya.
Tapi aku tidak berani membangunkanmu. Aku malah duduk di samping sofa, memperhatikan wajahmu waktu tidur. Aku menyentuh setiap inci wajahmu dengan jariku. Alismu, mata tajammu yang sedang terlelap, pipimu, hidungmu, bibirmu…aku berusaha menghafalnya, merekamnya, membuat sketnya dalam ingatanku.
Tiba-tiba tanganmu bergerak menangkap tanganku, membuatku terkejut, ternyata kamu tidak tidur. Kamu masih memegang tanganku, kemudian mendekapnya di dadamu. Aku bisa merasakan detak jantungmu. Itu membuatku tersenyum. Lalu aku mencium keningmu.
Saat itu tepat lima menit sebelum tanggal empat belas. Kamu membuka matamu saat aku menciummu. Aku tahu, itu pertama kalinya aku berani menyentuh kamu, mungkin kamu heran. Kamu memandangku dengan mata tajam yang selalu membuatku takut itu. Tapi kali ini, sorotnya berbeda. Saat itu sorotmu lebih lembut, lebih ringkih dari biasanya. Aku tidak tahu kenapa begitu, aku hanya tersenyum. Dan kamu mau menutup matamu kembali, tapi kamu melihat sinar lilin dari kue di atas meja.
Kamu tersentak bangun dan bilang, “apa tuh?” sambil mengucek matamu yang masih ngantuk.
“Selamat ulang tahun, Jelek! Make a wish,” kataku sambil mengambil cupcake itu dan menyodorkannya ke hadapanmu, untuk kamu tiup lilinnya.
Kamu tertawa melihat hiasan ukulele itu dan mengacak-acak rambuku. Kemudian kamu memelukku. Kamu bilang terimakasih dan aku ingat, itu pertama kalinya kamu bilang sayang sama aku. Aku juga ingat, malam itu adalah pertama kalinya kamu cium aku.
Apa kamu tahu seperti apa rasanya?
Well, I can’t tell… J

©         ©         ©

1 komentar:

  1. Dafabet | Thauberbet
    dafabet.com is one of the leading providers of online betting. We 188bet have a great range of betting dafabet solutions for all sports. Our クイーンカジノ product meets the

    BalasHapus

Follower