waktu semua mata yang kukenal sayu..lampu-lampu jalanan meredup.
aku mengambil langkah berbayang
menapaki trotoar kotak-kotak di malam yang menua
memungut pecahan momentum tertinggal di sepanjang jalanan kota ini
aku menyusuri jejak-jejak tergilas
demi sepotong kenangan gila yang pernah aku dan dia lakukan
demi satu scene kabur di titik maya itu....
kakiku membawaku kesana, tapi aku tidak melihat apapun yang sebanding dengan kegusaranku
tidak ada yang terasa setimpal dengan insomnia dan katatonia yang membuatku sinting berhari-hari
aku terpaku
di sudut nol yang penuh gunjingan dan tawa kebas
tiba-tiba aku melihat dia duduk dikelilingi kabut kenangan disana,
tepat disana, seperti waktu pertama kami bertemu
nyalang tatapku pada bayangannya.......
rona jingga malam dari lampu jalanan,
musik hardcore dipinggir jalan,
kerumunan manusia tak dikenal,
hanya kamu yang terasa 'benar' di antara kekacauan di depan Vredeburg malam itu........
semuanya terasa mendekat, semuanya melekat erat
dalam euforia indah sekaligus menyakitkan
dalam dadaku yang sesak penuh dengan ingatan
aku masih melihat dia duduk di sana
harusnya aku mendatanginya. harusnya aku menyapanya, seperti biasa. harusnya aku menepuk punggungnya pelan, lalu mengajaknya pulang. harusnya aku memeluknya dari belakang. harusnya seperti itu...
tapi aku hanya berdiri disini,
melempar senyum termanis yang bisa kuberikan,
aku tersenyum pada bayangan.
lalu membuang muka dengan penuh benci yang berdusta....
perlahan sosoknya membaur dalam atmosfer damai dan bias lampu kota Jogja
aku merasakan hangatnya memelukku erat
dan seiring itu,
tiap keping cerita waktu aku dengan dia mulai terhapus waktu
"momen sempurna di titik 0 kota tua. kali ini aku membiarkannya lenyap dalam gelap"
Jogjakarta, 09 April 2012__ antara 21.00 - 03.00
tulisan ini muncul ketika dua orang pengamen mendatangiku, menyanyikan Tentang Cinta_Ipang
dan ternyata mereka adalah sebagian dari temanmu dulu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar