dalam tubuh terlatih seorang petarung sejati milikku, terdapat roh yang lapuk oleh perang. dia memiliki jiwa yang kerdil. tersembunyi disana, ketakutan terbesarku melebihi phobia dan masalah keimanan....
orang-orang menyebutnya "Impian Masa Depan". tapi bagiku itu tak lebih dari sekedar skenario yang harus kuperankan.
tapi karena Tuhan sutradaraku, aku berjanji akan bersinar untukNYA.
(catatan pengukuh iman yang ditulis dengan skeptis oleh seorang petarung tunggal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar