Pernah lihat bagaimana orang
membuat film? Mereka merekam semuanya dalam pita-pita kaset. Dan ketika kita
memutarnya suatu hari nanti, itulah yang kita sebut masa lalu.
Kamu punya satu film yang seperti
itu. Kamu merekamnya entah dimana, entah kapan, dan entah dengan siapa;
menyimpannya dalam kotak kenangan, dan memutarnya ulang di sebuah screen hitam
kelam dengan musik latar lagu-lagu patah hati.
Kamu memutarnya di depanku. Kamu
ingin menunjukkan bahwa “inilah masa laluku”. Tapi kamu lupa kalau aku punya
alam bawah sadar yang lebih peka dari lensa yang kamu pakai untuk merekam
filmmu itu. Dan alam bawah sadarku itu bekerja berkali lipat lebih keras
daripada proyektor yang kamu pakai untuk menyorotkan gambar-gambar indah itu ke
depan mataku. Padahal kalau kamu ingat aku punya alam bawah sadar itu, tentu
kamu juga akan ingat bahwa alam bawah sadar itu akan memproses tayangan masa
lalumu sebagai sinyal, yang akan membunyikan alarm emosi terdalam yang sanggup
meraung segarang lautan. Karena kalau kamu ingat, kamu pasti tahu kalau alam
bawah sadarku akan tidak berhenti bergemuruh penuh curiga. Karena kalau kamu
ingat, tentu kamu akan tahu kalau aku akan sangat terluka.
Tapi filmmu itu terlalu indah untuk
dilupakan dan terlalu sedih untuk dikenang bukan? Seperti kata lagu nostalgia
itu… dan aku bisa mengerti jika terlalu sulit buatmu untuk memotong gulungan
pita filmmu dan membakarnya, menjadikannya seonggok kenangan yang kemudian jadi
tak berharga… karena memang itu terlalu berharga.
Dan nyatanya sayalah yang tidak
berharga…
jangan sedih yaa daa, ayo kita nonton film new realease :)
BalasHapus