Kembali dihajar memori.
Itu sebuah ironi ketika mencuri
sedetik untuk menatap tepat ke mata coklatmu.
Lalu lagi-lagi memori; the songs,
the movies, the road, the photos, the notes, ice cream, the sky and its sun,
the chocolate tasted wind.
Berhamburan semua keluar dari
peti tempat aku menyimpannya.
Berdesakan membuat sesak penuh
ruang sempit gelap pengap.
Jauhkan tokek serangga jarum dan
ayah. Lakukan semuanya tanpa diminta.
Dan mengirim sebungkus kotak
kado di hari selasa berisi hijau; hijau rumput hijau limau hijau zaitun hijau
toska.
Pukul aku tepat di tengah-tengah
syaraf yang tak terhubung, memperbaiki kerusakan fatal di dalam kepala kosong
yang kubawa kemana-mana.
Lebih jauh, kamu menempelkan
plester di jantungku yang berdenyut penuh carut hingga tak berbentuk.
Itu tadi isi dari kepalaku yang
terbang melayang-layang jauh ke silam yang tersimpan di belakang.
Saat itu memang penuh dengan
perhatian kasih sayang mereka yang penuh belang
si spiderman cuma berada di saat
yang kurang tepat,
awalnya hanya ingin bilang
selamat pagi!
Terus menjadi rutinitas semua
itu,
menyiapkan matahari karena hari
itu mendung waktu aku harus ke sekolah
menerbangkan segumpal awan kalau
mataharinya menjadi terlalu panas waktu aku harus berjalan pulang
terkadang menyiramkan sebaris
hujan waktu dandelion dalam pot mulai layu
lama-lama dalam nafasku ada
kamu, waktu aku berkedip terselip kamu, karena sakit itu aku kenal kamu, dalam
obat-obatan yang kuminum terkandung 80% kamu, waktu menangis aku melihat kamu
lalu di sini bertemu lagi dengan
kamu
di depanku
kamu lupa membawa kadomu
tapi kamu tidak pernah melupakan
perhatianmu
kado hari selasa abadi untukku
sekarang aku bisa menyimpan
isinya, tapi tidak dengan kotaknya
thanks.. but you're the only one who read my blog haha
BalasHapus