Kembali dihajar memori.
Itu sebuah ironi ketika mencuri
sedetik untuk menatap tepat ke mata coklatmu.
Lalu lagi-lagi memori; the songs,
the movies, the road, the photos, the notes, ice cream, the sky and its sun,
the chocolate tasted wind.
Berhamburan semua keluar dari
peti tempat aku menyimpannya.
Berdesakan membuat sesak penuh
ruang sempit gelap pengap.
Ini tentang spiderman dalam
versiku.